Thursday, 18 January 2018

Tugas Kritik Arsitektur #2 ( Grand Metropolitan Mall )



Grand Metropolitan Mall adalah sebuah pusat perbelanjaan dan hiburan di Bekasi, Indonesia. Mal ini dibuka pada tanggal 12 Juli 2013 (umur 4). dan merupakan kelanjutan dari Mal Metropolitan yang telah hadir disini 20 tahun sebelumnya. Pusat perbelanjaan yang didesain oleh konsultan asal Amerika Serikat, Development Design Group ini, memiliki luas retail area sekitar 52.443 m².
 
Mall yang beralamat di Jl. K.H. Noer Ali RT.007/RW.003, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, Pekayon Jaya, Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat ini memiliki 2 Basement dan 6 Lantai.

Mal ini nantinya juga akan terintegrasi dengan apartemen dan perkantoran, M. Gold Tower.


( Source: https://www.tripadvisor.co.id/)

Grand Metropolitan Mall memiliki segmentasi pasar untuk kalangan kelas menengah atas. Tenant utama pada pusat perbelanjaan ini antara lain Centro Department Store, Farmers Market, Eat & Eat, Ace Hardware, Best Denki, Golds Gym, Toys Kingdom, dan Gramedia Kids. Di pusat perbelanjaan ini, juga terdapat butik-butik fesyen MAP, galeri batik, dan food court ternama.

Selain dipenuhi oleh butik-butik fesyen dan food court, Grand Metropolitan Mall juga menjadi pusat hiburan keluarga. Beberapa tempat hiburan disini antara lain Fun World serta Cinema XXI.

Fasad bangunan memiliki bentuk yang mengikuti jam di era modern ini. Selain itu, interior Mall memiliki kesan ilegan dengan memiliki aksen modern di bagian interiornya. Area parker yang dimiliki juga cukup luas untuk menampung banyak pengunjung.

Tugas Kritik Arsitektur #1 ( Die Katze Kindergarten )



Die Katze Kindergarten adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai taman kanak-kanak yang berada di Karlsruhe, Jerman Selatan. Bangunan ini memiliki cirikhas yang unik. Karena bentuknya seperti kucing putih raksasa sedang meringkuk. Kedua matanya berbentuk bulat yang difungsikan sebagai jendela. Telinganya berdiri tegak dan kedua cakarnya berada di depan. Untuk pengunjung yang baru pertama kali melihatnya pasti berpikir kalau bangunan tersebut merupakan museum khusus kucing ata sebuah Art Gallery karena bangunan ini memiliki bentuk yang sangat nyentrik sekali.

Ide untuk Die Katze Kindergarten ini berawal dari seorang seniman asal Perancis yang bernama Tomi Ungerer dan arsitek asli Jerman yang bernama d’Ayla-Suzan Yondel.
desain bangunan sekolah yang berbentuk kucing ini bertujuan agar anak-anak dapat berimajinasi dengan bebas dan menemukan banyak kesenangan saat bersekolah. Anak-anak diberi kebebasan untuk bermain masuk melalui mulut kucing menuju ke perut kucing.

Kindergarten Die Putzie ini memang sangat megah dan menawan, ditambah lagi dengan interpretasi posisi Sphynx di Mesir yang juga ditumpahkan pada Die Katze Kindergarten ini.

( Source:http://idea.grid.id )
Dikatakan oleh Suzan bahwa Die Katze Kindergarten dapat menampung kurang lebih 100 anak-anak di dalamnya. Adapun dii dalam sekolahan ini terdapat dua lantai yang digunakan untuk dapur, ruang mantel, ruang kelas dan ruang bermain. Mata adalah ruang aula utama dari taman kanak-kanak ini.Sedangkan untuk mulut kucing difungsikan sebagai pintu masuk pengunjung. Sedangkan untuk bagian belakang (buntut kucing), arsitek mengfungsikannya sebagai pintu keluar dan prosotan panjang untuk ruang main tambahan.